Minggu, 24 Mei 2009

KICK BOXING INDONESIA (KBI BANDUNG)


     SISTEM PERTARUNGAN AJANG APLIKASI BELADIRI


 Menurut Ahmed, Guru Besar Kick Boxing Indonesia Jawa Barat, olahraga kick boxing pada awalnya dikembangkan oleh Yushiro, seorang karateka berasal dari Jepang yang sempat tinggal di Thailand. Di Negeri Gajah Putih ini ia tertarik pada beladiri setempat yang dikenal dengan nama Thai Boxing. Suatu saat ia mencoba kemampuan salah seorang petarung Thai Boxing, dalam pertarungan itu ia merasakan bahwa beladiri ini memiliki kualitas tempur yang mengagumkan. Sejak saat itulah ia mulai mempelajari dan menekuni beladiri Thai Boxing dengan serius. 

Setelah dirasakan mahir, Yushiro kembali lagi ke Jepang. Beladiri Thai Boxing yang ia bawa dari Thailand kemudian diramu kembali dengan cara menggabungkannya dengan beladiri karate dan tinju. Hasil gabungan ketiga beladiri inilah yang kemudian dinamakan Kick Boxing. Setelah populer di Jepang, barulah ia menyebarkan beladiri temuannya ke mancanegara. Seiring dengan perkembangan Kick Boxing yang pesat, maka dirasakan perlu dibentuk suatu organisasi berskala internasional yang mewadahinya. Dengan alasan itulah maka dibentuk WKA (World Kick Boxing Association) yang berpusat di London, Inggris.

 

Sistem Pertandingan

American Style, yaitu pertandingan yang menggunakan serangan tangan dan kaki, namun tidak diperbolehkan menggunakan sikut dan lutut. Kedua tangan menggunakan sarung tangan (handsbox). Saat ini style inilah yang paling sering dipertandingkan.

Thailand Style, yaitu pertandingan yang menggunakan serangan tangan dan kaki, termasuk sikut dan lutut. Kedua tangan menggunakan sarung tangan (handsbox)

Thailad Style free, yaitu pertandingan yang menggunakan serangan tangan dan kaki, termasuk sikut dan lutut. Kedua tangan tidak menggunakan sarung tangan (handsbox) tetapi masih menggunakan kain yang dililitkan (bandage)

Caged Combat, yaitu pertandingan bebas yang dilakukan full body contact tanpa menggunakan pelindung apapun.

Jumlah ronde yang diperlukan di dalam pertandingan tingkat Nasional adalah tiga ronde, di tingkat Asia Pasifik lima ronde, dan di tingkat Internasional sembilan ronde

 

Perkembangan Kick Boxing di Indonesia.

Kick Boxing di Indonesia sudah berkembang di beberapa tempat, namun belum mempunyai wadah organisasi yang diakui oleh KONI. Dari segi teknik, para pengembang kick boxing menggabungkan teknik tinju, Thai boxing, dengan beladiri yang sebelumnya ia kuasai seperti kungfu, karate, kempo, dan lain-lain. Sebagai contoh KBI Jawa Barat menggabungkan teknik kungfu, tinju, dengan Thai Boxing. Sedangkan sasana-sasana yang lain seperti Medan Jaya Kick Boxing, Tunas Jaya Kick Boxing, Tora Karate Kick Boxing, masing-masing memiliki teknik tersendiri.

Dalam pertandingan kick boxing yang bersifat amatir, sampai saat ini atlet-atlet kick boxing banyak menyalurkannya lewat pertarungan di nomor wushu sanshou atau tinju. Sedangkan untuk pertandingan profesional, salah satu stasiun televisi swasta beberapa waktu yang lalu pernah mengadakan pertandingan kick boxing secara berkala.

Pada bulan Juni 2000 sempat diadakan konsolidasi dengan beberapa Pengada Wushu. Ternyata hampir semua yang hadir sangat tertarik dan menyambut positif keberadaan kick boxing. Pada bulan September 2000 diselenggarakan Munas dengan harapan pada tahun 2004 kick boxing sudah dipertandingkan di PON.

 

Kick Boxing Indonesia (Bandung, Jawa Barat)

Kick Boxing Indonesia berdiri pada tanggal 10 Mei 1997. Salah seorang pemrakarsanya adalah Mochamad Nurdiman yang biasa dipanggil Ahmed, seorang praktisi beladiri yang aktif di beberapa olahraga beladiri. Ia memodifikasi beladiri kungfu, tinju, dan Thai boxing menjadi beladiri kick boxing. Sebagai bahan penunjang ia sertakan pula materi pernafasan sugesti yang terdiri dari I Ching, Lo Han, Lipitasi, dan Meditasi. Ilmu pernafasan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, dan bila diperlukan bisa menyembuhkan penyakit.

Di dalam Kick Boxing Indonesia tidak dikenal pelajaran jurus (rangkaian gerak), karena yang diterapkan hanya teknik-teknik fight atau pertarungan serta bagaimana cara membentuk seorang fighter atau petarung yang handal. Untuk para pemula, materi awal yang diajarkan selama tiga bulan adalah teknik Thai boxing dan tinju. Di dalam kick boxing dikenal adanya latihan power water, yaitu latihan di air yang bermanfaat untuk mengatur dan mengolah nafas serta dapat dipergunakan untuk menguatkan kuda-kuda dan kecepatan tendangan. Selain itu pada waktu-waktu tertentu diadakan latihan di alam bebas, seperti di hutan atau di gunung. Hal ini dimaksudkan agar seorang kick boxer dapat beradaptasi dengan lingkungan serta mempertajam konsentrasi agar mampu mengendalikan emosi dan tidak tinggi hati. Latihan reguler dilakukan seminggu dua kali masing-masing dua jam, ditambah latihan khusus untuk Team Atlet dan Team Pelatih.

Berlatih di Kick Boxing Indonesia memiliki keleluasaan bagi para praktisi beladiri, sebagaimana tercantum di dalam Anggaran Rumah Tangga, setiap anggota Kick Boxing Indonesia boleh mengikuti atau merangkap keanggotaan perkumpulan beladiri lain atau turut berlatih beladiri lain, boleh menggunakan teknik dari beladiri lain yang dicampurkan dengan teknik beladiri kick boxing, dan setiap anggota boleh mengajarkan teknik beladiri kick boxing kepada siapapun. Anggota Kick Boxing Indonesia Bandung saat ini mencapai 400 orang.

Anggota yang berkeinginan menjadi atlet memiliki beberapa keuntungan karena mereka bisa mengikuti beberapa kejuaraan:

1. Kejuaraan Kick Boxing Profesional
2. Kejuaraan Tinju amatir
3. Kejuaraan Tinju Profesional
4. Kejuaraan Wushu San Shou

Profile Guru Besar Kick Boxing Indonesia

Mochamad (Ahmed) Nurdiman Pria lahir di Bandung pada 18 Desember 1966 ini benar-benar orang yang serius dalam menekuni olahraga beladiri, terutama yang bersifat pertarungan. Dengan tinggi 172 Cm dan berat 85 kg, ia nampak agak tambun untuk ukuran seorang petarung. Memang saat ini ia bukan seorang petarung lagi, konsentrasinya beralih menjadi seorang pelatih yang handal. Ilmu yang ia dapatkan dari berbagai macam beladiri seperti pencak silat, kungfu, tinju, dan kick boxing, ditambah dengan seringnya mengikuti pertandingan-pertandingan beladiri sangat mendukung kiprahnya sebagai pelatih.


Anak ke-2 dari 5 bersaudara ini namanya mulai diperhitungkan ketika ia menjadi pemenang dalam Kejurnas caged combat pada tahun 1989 yang diselenggarakan oleh PERWUNA. Namun karirnya di dunia atlet tidak berlanjut ketika ia dipersiapkan mengikuti kejuaraan di Amerika dan Jerman, ia mengalami kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan salah satu kakinya cidera dan tidak memungkinkan dapat berprestasi dengan maksimal. Pertandingan terakhirnya ia ikuti pada tahun 1995 dalam Kejurnas Wushu Piala Kapolri Cup di Surabaya, meskipun tidak menempati posisi puncak namun ia masih masuk ke dalam 5 atlet terbaik.

Aktif sebagai pelatih di Perguruan Kungfu Naga Mas, berlatih tinju, dan sempat mempelajari pencak silat di Perguruan Budhi Kancana. Pada tanggal 10 Februari 1997 dengan berbekal gabungan teknik kungfu, tinju, dan Thai Boxing yang ia pelajari di Yogyakarta selama 6 bulan, didirikanlah organisasi Kick Boxing Indonesia di Bandung. Ahmed menyukai kick boxing dengan alasan peraturannya jelas, tidak terlalu banyak larangan, tekniknya lugas dan memberikan keleluasaan kepada atlet untuk mengekspresikan seluruh kemampuan beladiri yang telah dipelajari. Untuk menambah pengetahuannya, Pria yang mengakhiri masa lajangnya di awal tahun 2001 ini banyak belajar secara otodidak dari buku Standar Internasional Kick Boxing. 


Sabtu, 23 Mei 2009

The Beatles


Liverpool, England (1960 – 1970) 
The Beatles were an iconic pop rock group from Liverpool, England. They are frequently cited as the most commercially successful and critically acclaimed band in modern history, with innovative music, a cultural impact that helped define the 1960s and an enormous influence on music that is still felt today.

After conquering Europe, with successful tours to Germany and Sweden, the Beatles led the mid-1960s musical ‘British Invasion’ into the United States. Although their initial musical style was rooted in 1950s rock and roll and homegrown skiffle, the group explored a great variety of musical styles including Psychedelic Rock, Experimental, Ballads, Western and Indian Classical among others. Their clothes, hairstyles, and statements made them trend-setters, while their growing social awareness saw their influence extend into the social and cultural revolutions of the 1960s. 

Early on, the band consisted of George Harrison, John Lennon, Paul McCartney, Stuart Sutcliffe, and Pete Best (drums). The band got its first major break playing in Hamburg, Germany, at some rather seedy nightclubs, beginning in 1960. While in Germany, they also met Klaus Voormann, who would later design the cover of the group’s 1966 album Revolver. Stuart remained in Germany after the others decided to return to England, and became engaged to fellow artist Astrid Kirchherr, only to die a few years later of a brain hemorrhage.